Senin, 20 Agustus 2012

Apakah kita perlu berbahasa roh

1 Korintus 13:8-12, 12 :8-10, 27-30

Banyak orang telah kehilangan berkat yang Tuhan siapkan bagi mereka karena mereka yakin bahwa berbicara dalam bahasa roh bukanlah untuk setiap orang, atau menganggap hal ini sebagai suatu karunia yang kurang berharga.
Memang pada waktu dipenuhi Roh Kudus terdapat hal-hal yang lebih dari sekedar berbicara dengan bahasa roh, akan tetapi berbicara dengan bahasa roh merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan dan bagian yang penting peranannya dalam menerima Roh Kudus. Paulus berkata : Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh ... " 1 Kor 14:18


Apakah Bahasa Roh Telah Disisihkan ?

Ada orang yang mengemukakan dengan berkata "berbicara dengan bahasa roh sudah berhenti, sebab Alkitab berkata bahwa berbicara dengan bahasa roh sudah berhenti dan berakhir" Marilah kita tinjau ayat-ayat Alkitab yang digunakan dalam menunjang argumentasi ini.
"Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuatan kita tidak sempurna. Tetapi jika yang smpurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak aku merasa seperti kanak-kanak dan berpikir sepeti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita telah melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. 1 Kor 13:8-12
orang-orang yang yakin bahwa bahasa roh telah berakhir berkata bahwa Alktab itulah "yang sempurrna" dan sekarang kita sudah memiliki Alkitab dalam bentuknya yang lengkap, maka kita tidak memerlukan lagi karunia Roh. Tentu saja adalah benar bahwa Alkitab itu sempurna, tetapi  pengertian kita tentang Alkitab itulah yang tidak sempurna. Itulah sebabnya kita masih "melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar" ayat-ayat ini mengatakan bahwa jika yang sempurna tiba, maka kita akan melihat muka dengan muka , dan tidak lagi melalui cermin sabagai suatau gambaran yang samar-samar, jadi jelasa bahwa yang sempurna  itu belum juga tiba.
Ada orang yang berkata bahwa bahasa roh itu telah berhenti, tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa mengenai pengetahuan yang lenyap. Pengetahuan belum lenyap. Nubuatan belum berakhir. Dan bahasa roh belum berhenti. Pada suatu saat bahasa roh akan berhenti. Di surga orang tidak memerlukan lagi bahasa roh. Rasul Paulus mengatakan "siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia  mengucapkan hal-hal yang rahasia" 1Kor 14:2" Terjemahan James Moffat mengatakan bahwa orang yang berbicara dengan bahasa roh mengucapkan "rahaisa Ilahi" di dalam Roh. Akan tetapi, apabila kita sudah berada di surga, maka tidak akan ada lagi hal-hal yang misteri atau rahasia, jadi tidak perlu lagi kita berbicara dengan bahasa roh. Tetapi selama kita masih di bumi belum berada di surga, maka bahasa roh itu belum berhenti.


Apakah perlu bagi semua orang percaya untuk berbicara dalam bahasa roh ?

Lalu ada pula orang yang mengaku percaya akan adanya bahasa roh, tetapi tidak percaya kalau bahasa roh itu penting untuk semua orang percaya. Mereka memakai alasan dari 1 Kor 12:29-30 yang berbunyi " ... ada mereka semua berkata-kata dalam bahasa roh?" Bagaimanapun orang boleh saja mengutip bagian dari suatu ayat, atau bahkan mengutip bagian dari seluruh ayat Alkitab keluar dari konteksnya untuk membuktikan sesuatu. Namun kita harus membaca seluruh pasal untuk dapat mengerti apa yang sebenarnya dimaksud oleh penulisnya.  "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masin-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat : pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi ketiga sebagai pengejar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin dan untuk berkata-kata di dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar ? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan 

bahasa roh ?
1Kor 12:29-30
Di dalam ayat 28 Paulus berbicara tentang karunia pelayanan yang Tuhan siapkan di dalam Gereja. "Rasul" bukanlah karunia Roh, tetapi suatu jabatan atau jawatan atau karunia pelayanan. "Nabi" bukanlah karunia Roh melainkan karunia pelayanan. Begitu pula dengan "Pengajar" bukanlah karunia Roh tetapi karunia pelayanan bagi tubuh Kristus.
Pada bagian yang pertama dari pasal ini Paulus memberikan daftar karunia roh
"Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karuna untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan . Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat dan kepada yagn lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu 

1 Kor 12:8-10"
Tepat sekali bahwa karunia dapat dinyatakan melalui orang-orang awam, karena Paulus berkata : "tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama 

1 Kor 12:7" Ada juga mereka yang bertugas dalam pelayanan jemaat yang dilengkapai dengan  karunia Roh. Kita tidak menyebut orang-orang ini "karunia roh". Seperti yang dikatakan Paulus disini, bahwa Tuhan menetapkan pelayanan mereka yaitu ke 5 jawatan : Nabi, Rasul, Gembala, Penginjil, Pengajar di dalam Gereja 
Efesus 4:11
Dalam suratnya kepaa jemaat di Efesus, Paulus menyebutkan kelima macam karunia pelayanan ini. Ia berkata bahwa ketika Yesus terangkat ke naik ke surga, maka "Ialah yang memberikan baik rasul-rasul, maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar Efesus 4:11"
Ketika Paulus menulis tentang karunia pelayanan ini kepada jemaat di korintus, kita perhatikan bahwa, baik pelayan pemberita Injil maupun gembala tidak ada didaftar ( 1kor 12:28 ). Karena gembala merupakan kepala dari gereja, maka karunia pelayanannya sudah tercangkup dalam tugasnya untuk memimpin, sedangkan karunia mengadakan mujizat dan karunia kesembuhan sudah termasuk tugas seorang pemberita Injil.
Filipus dapat kita katakan sebagai tipe penginjil gaya perjanjian baru. Tetang Filipus ditulis "Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang disitu. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukasn roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan Kis 8:5-7. Setelah itu Filipus disebut sebagai pemberita Injil.
Jika seseorang disebut pemberita Injil gaya Perjanjian Baru, maka ia diperlengkapi dengan karunia ilahi seperti karunia melakukan mujizat atau karunia menyembuhkan orang yang sakit. Karunia-karunia ini perlu untuk menunjang pelayanannya. Sering kali kita menyebut seseorang sebagai penginjil padahal sebenarnya ia adalah seorang penasihat ( Paulus berbicara mengenai penasihat dalam kitab Roma ) Mereka yang hanya menasihati pendosa agar menerima keselamatan--- tetapi tidak mengerjakan karunia kesembuhan atau mujizat atau hal-hal ilahi dalam kehidupan mereka-- bukanlah seorang penginjil , mereka seorang penasihat.


Apakah berbahasa roh itu Penting ?

Banyak pemercaya telah kehilangan kesempatan untuk menerima berkat yang telah Tuhan sediakan bagi mereka karena mereka percaya bahwa berbicara dalam bahasa roh  bukanlah ditunjukan. Ketika saya menjadi orang Kristen yang baru lahir baru, saya berpikir saya tidak akan menerima Baptisan Roh Kudus, saya berpikir itu adalah hal yang sangat sulit bagi saya. Dan suatu hari dimana saya mengikuti acara doa malam, dalam  penyembahan yang luar biasa, saya merasakan sesuatu yang luar biasa, mulut saya bergetar dan saya mulai berkata-kata di dalam bahasa roh. Saya mengalami kepenuhan Roh Kudus tanpa ada yang menumpangkan tangan ke atas saya. Ketika hati saya haus akan hadirat Allah disitu saya mendapat jamahan Tuhan dan mengalami Baptisan Roh Kudus. Ketika saya mengalami Baptisan Roh Kudus, saya terus merasakan hal yang luar biasa, saya ingin terus berada di dalam hadirat Tuhan, saya ingin terus datang dan menyembah Dia dengan berbahasa roh "Sebab barang siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh berkata-kata kepada Allah bukan kepada manusia 

1 Kor14:2". Saya pegang ayat ini, saya sedang mengucapkah hal-hal yang rahasia kepada Allah, saya sedang mengucapkan hal-hal ilahi kepada Allah. Dan saya mulai melihat bagaimana Allah terus berkerja di dalam pelayanan saya, Tuhan terus memberikan kepada saya iluminasi akan Firman Tuhan dan saya melihat terobosan terjadi di dalam pelayanan saya semua kemuliaan hanya bagi Allah Tuhan kita di dalam Kristus Yesus. Ketika engkau sedang berbahasa roh, engkau sedang terhubung dengan Roh Kudus dan engkau akan mendapat tuntunan ketika engkau mau berjalan 
di dalam pimpinan Roh Kudus. Terobosan akan engkau alami di dalam pelayanamu, pekerjaanmu, bisnismu, karirmu studymu, dll. Roh Kudus akan mempimpin engkau kepada seluruh kebenaran, sebab Ia adalah Roh kebenaran. Gbu :) Alandhita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar