Kamis, 21 Maret 2013

Karunia-karunia Roh Kudus


KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS

1. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat


Yunani 'LOGOS SOPHIA', perkataan "bijak", "arif". Dalam konteks 1 Korintus 12:8 berhubungan dengan kebijakan ilahi, kemampuan untuk mengatur hubungan seseorang dengan Allah berbeda dengan kata 'PHRONESIS', "pengertian" yaitu kemampuan mengenal, memahami, dan beradaptasi dengan seseorang.

'LOGOS SOPHIA' merupakan ucapan yang berhikmat melalui pekerjaan Roh Kudus. Inilah penerapan penyataan firman Allah atau hikmat Roh Kudus pada suatu keadaan atau masalah yang khusus (Kisah Para Rasul 6:10; 15:13-22). Akan tetapi, ini tidak sama dengan memiliki hikmat Allah untuk kehidupan sehari-hari. Hikmat itu dicapai dengan belajar yang rajin dan merenungkan jalan Allah dan firman-Nya, dan melalui doa (Yakobus 1:5-6).


2. Karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan


Yunani 'LOGOS GNOSEOS', perkataan "pengetahuan".

Kata 'GNOSEOS' adalah bentuk genitif (menyatakan sumber atau milik) dari kata 'GNOSIS', sedangkan kata'GNOSIS' adalah nomina berasal dari 'GINOSKO', "mengetahui", sehingga kata 'GNOSIS' diterjemahkan menjadi "pengetahuan" yaitu cabang pengetahuan tertentu bukan pengetahuan dalam arti luas.

Dalam konteks 1 Korintus 12:8, 'LOGOS GNOSEOS' berarti kecakapan membentangkan dan menerangkan secara teoritis prinsip-prinsip mendasar atau pengetahuan yang lebih dalam dari doktrin Kristen, barangkali dapat disamakan dengan ungkapan "kunci pengetahuan" menurut ayat di bawah ini:

* Lukas 11:52
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil 'kunci pengetahuan'; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."


Ayat-ayat lain tentang "pengetahuan" yang berhubungan dengan [COLOR=BLUE]'LOGOS GNOSEOS', di antaranya:


* 1 Korintus 13:2
"Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh 'pengetahuan'; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna."

* 1 Korintus 13:8
"Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; 'pengetahuan' akan lenyap."

* 1 Korintus 14:6
"Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau 'pengetahuan' atau nubuat atau pengajaran?"

* 2 Korintus 8:7
"Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, —- dalam iman, dalam perkataan, dalam 'pengetahuan', dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami —- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini."


'GNOSIS', "pengetahuan" berbeda dengan 'SOPHIA', "hikmat". 'GNOSIS'
merujuk kepada pengetahuan itu sendiri, sedangkan 'SOPHIA' merujuk kepada kebijaksanaan yang diterapkan dalam tindakan. 'GNOSIS' menerapkan secara ringkas pengertian tentang kebenaran, sedangkan 'SOPHIA' menerangkan lebih rinci makna kebenaran dalam segala aspeknya.


3. Karunia iman


Yunani 'PISTIS', berasal dari verba 'PEITHO', "meyakinkan" (orang lain) termasuk pengertian "menghasut" (Matius 27:20), menaruh harapan, mengandalkan, menganggap benar, percaya. Kata ini punya makna yang cukup luas baik dari segi subyektif maupun obyektif namun secara umum bermakna kemampuan untuk percaya.

Dalam konteks 1 Korintus 12:9, 'PISTIS' merupakan salah satu "karunia" Roh Kudus, berbeda dengan iman sebagai penyerahan total atau iman yang menyelamatkan. Karunia "iman" ini adalah iman yang bekerja secara ajaib seperti "iman untuk memindahkan gunung".


4. Karunia untuk menyembuhkan


Yunani 'IAMA', berasal dari verba 'IAOMAI', "menyembuhkan".

Karunia-karunia ini diberikan kepada jemaat untuk memulihkan kesehatan jasmani dengan memakai sarana adikodrati (Matius 4:23-25; 10:1; Kisah Para Rasul 3:6-8; 4:30). Bentuk jamak ['KHARISMATA' (dalam perkataan "karunia-karunia") menunjukkan penyembuhan berbagai macam penyakit dan menganjurkan bahwa setiap tindakan penyembuhan merupakan suatu karunia yang khusus dari Allah.
Sekalipun karunia-karunia untuk menyembuhkan ini tidak dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang istimewa (1 Korintus 12:11, 30), namun semua anggota boleh mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang yang sakit itu akan disembuhkan. Kesembuhan dapat juga terjadi sebagai hasil dari ketaatan terhadap petunjuk-petunjuk dalam Yakobus 5:14-16.

Allah memberikan 'KHARISMATA', "karunia-karunia", dan bukan 'IAMATA', "kesembuhan-kesembuhan". 'IAMATA'dapat bermakna obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan 'KHARISMATA'
adalah aneka ragam kemampuan untuk menyembuhkan aneka ragam penyakit, dengan atau tanpa obat.


5. Karunia untuk mengadakan mujizat


Yunani 'ENERGEMATA DUNAMEON', dari kata 'ENERGEMA', "pekerjaan"; Dan 'DUNAMIS', "mujizat". Kata'DUNAMIS' berasal dari verma 'DUNAMAI', "mampu". Semua kata yang dibentuk dari stem 'DUNA-' senantiasa berhubungan dengan kemampuan.

Ini merupakan perbuatan-perbuatan kuasa adikodrati yang dapat mengubah tatanan hukum alam yang normal.


6. Karunia untuk bernubuat


Yunani 'PROPHETEIA', "nubuat", dari kata 'PROPHETEUO', "bernubuat". Kata 'PROPHETEUO sendiri berasal dari kata 'PROPHETES', "nabi".

Kita harus membedakan di antara nubuat sebagai suatu penyataan sementara dari Roh (1 Korintus 12:10) dan nubuat sebagai suatu karunia pelayanan jemaat (Efesus 4:11). Sebagai suatu karunia pelayanan, nubuat hanya diberikan kepada beberapa orang percaya, yang kemudian harus berfungsi sebagai nabi di dalam jemaat. Sebagai penyataan rohani, nubuat itu sebenarnya tersedia bagi setiap orang Kristen yang dipenuhi Roh (Kisah Para Rasul 2:17-18).

Nubuat merupakan suatu karunia istimewa yang memungkinkan orang percaya untuk meneruskan perkataan atau penyingkapan secara langsung dari Allah di bawah dorongan Roh Kudus (1 Korintus 14:24-25, 29-31). Ini bukanlah penyampaian sebuah khotbah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Nubuat dijalankan di bawah kehendak Allah dan bukan kehendak manusia. Perjanjian Baru tidak pernah menunjukkan bahwa jemaat secara aktif mencari penyataan atau petunjuk dari mereka yang mengaku sebagai nabi. Nubuat diberikan kepada jemaat hanya pada waktu Allah memprakarsai beritanya (1 Korintus 12:11; 2 Petrus 1:21).


7. Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh


Yunani 'DIAKRISEIS PNEUMATON', "pembedaan roh-roh". Kata 'DIAKRISIS' berasal dari 'DIAKRINO', "membedakan", "memutuskan", "menghakimi". 'DIAKRISIS' adalah tindakan atau kuasa melihat perbedaan dengan jelas, bukan 'DIAGNOSIS', menganalisa berdasarkan pemikiran atau pengertian diri sendiri.

Karunia ini merupakan kemampuan khusus yang diberikan oleh Roh untuk membedakan dan menilai nubuat-nubuat secara tepat dan membedakan apakah ucapan itu berasal dari Roh Kudus atau bukan (1 Yohanes 4:1; 1 Korintus 14:29). Menjelang akhir zaman ini ketika guru palsu (Matius 24:5) dan pemutarbalikan Kekristenan yang alkitabiah akan berkembang secara pesat (1 Timotius 4:1), maka karunia ini akan menjadi sangat penting bagi jemaat.


8. Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh


Yunani 'GENOS GLOSSA' ('GENOS' = jenis; 'GLOSSA' = lidah), sering menggunakan istilah 'GLOSSOLALIA' dari'GLOSSA' dan 'LALEO', "berbicara".

Berhubungan dengan "bahasa roh" atau "karunia lidah" sebagai suatu penyataan adikodrati dari Roh Kudus. Bahasa roh itu boleh jadi suatu bahasa yang ada di bumi (Kisah Para Rasul 2:4-6) atau suatu bahasa yang tidak dikenal di bumi (1 Korintus 13:1; 14:1-40). Bahasa semacam itu tidak pernah dipelajari dan sering kali tidak dapat dipahami baik oleh pembicara (1 Korintus 14:14) maupun oleh para pendengar (1 Korintus 14:16).

Agar dapat menilai apakah bahasa roh itu sejati, yaitu sungguh-sungguh dari Roh Kudus, harus ditemukan apa yang diajarkan Alkitab. Apabila seseorang yang mengatakan bahwa ia berbicara dalam bahasa roh tetapi tidak mengabdikan diri kepada Yesus Kristus dan kekuasaan Alkitab, dan tidak berusaha menaati firman Allah, maka penyataan orang itu tidaklah dari Roh Kudus.


9. Karunia untuk menafsirkan bahasa roh


Yunani 'HERMENEIA', dari 'HERMENEUO', "menjelaskan dengan kata-kata", "menerjemahkan apa yang dikatakan atau yang ditulis dalam bahasa asing ke dalam bahasa sendiri yang dimengerti". Kata 'HERMENEUO' sendiri berasal dari kata 'HERMES', "dewa bahasa" bangsa Yunani.

Karunia ini merupakan kemampuan yang diberikan oleh Roh untuk mengerti dan menyampaikan makna suatu ucapan yang diucapkan dalam bahasa roh. Ketika bahasa roh ini ditafsirkan bagi jemaat, maka fungsinya adalah sebagai petunjuk untuk penyembahan dan doa ataupun sebagai nubuat. Perhimpunan orang percaya kemudian dapat ikut serta
dalam penyataan yang diilhamkan oleh Roh ini. Demikianlah, bahasa roh yang ditafsirkan dapat menjadi suatu sarana membangun jemaat sementara segenap perhimpunan itu menanggapi ucapan tersebut (1 Korintus 14:6,13). Karunia ini bisa diberikan kepada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh atau kepada seorang lain. Mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh harus berdoa juga untuk memperoleh karunia menafsirkan bahasa roh (1 Korintus 14:13).

Tuhan memberikan karunia-karuniaNya untuk kita bisa melayani dengan efektif. 9 karunia-karunia Roh yang Tuhan berikan kepada orang percaya bukanlah untuk dipamerkan, melainkan untuk menjadi saluran berkat dan nama Tuhan dipermuliakan. 

Alandhita, 

Kita dilahirkan untuk menjadi pemenang


Siapkah di antara kita yang tidak pernah mengalami yang namanya kekalahan. Setiap dari kita pasti pernah mengalami yang namanya kekalahan. Tapi saya ingin mengingatkan kita semua bahwa kita dilahirkan untuk menjadi pemenang.

Mungkin sebagian dari kita berkata atau mungkin bertanya kepada diri sendiri. Apakah mungkin kita dilahirkan untuk menjadi pemenang ?  Apakah mungkin saya dilahirkan untuk menjadi orang yang selalu sukses dan berhasil ? Ya !! anda memang dilahirkan untuk menjadi seorang pemenang !! dan anda juga dilahirkan untuk menjadi orang yang sukses dan berhasi dalam segala hal.

Saya tidak tergerak dengan apa yang saya rasakan atau saya alami. Saya hanya tergerak dan percaya dengan apa yang Firman Tuhan katakana : saya pemenang, saya bisa, dan saya berhasil. Saya percaya Yesus mati diatas kayu salib untuk menanggung setiap kekalahan kita. Dia mati bukan hanya untuk menanggung dosa, sakit penyakit, kutuk kemiskinan saja. Dia mati untuk menanggung segala kelemahan dan kekalahan kita. Jadi kalau Ia yang sudah menanggung semuanya, kenapa saya harus kuatir tentang masa depan dan kehidupan saya ?

Banyak  orang hidup dalam kelemahan-kelemahan mereka. Mereka berusaha untuk menjadi lebih baik dalam kehidupan mereka tetapi mereka gagal untuk menghadapi semuanya itu. Mereka mencoba berubah dengan kekuatan dan kemampuan mereka sendiri tanpa mereka berharap dan menaruh pengharapan pada Anugerah Tuhan. Firman Tuhan mengatakan “ Ia yang tidak mengenal dosa telah di buatNya menjadi dosa kerena kita” Yesus yang tidak pernah mengenal dosa dan tidak pernah berbuat dosa di atas kayu salib karena kita supaya kita dibenarkan dihadapan Allah. kita diperkenankan dihadapanNya. Kita bukanlah lagi orang yang terhukum, kita bukannlah lagi orang yang gagal, kita bukanlah lagi orang yang kalah, kita adalah umat pemenang.

Dalam kehidupan kekristenan kita sering melihat orang jatuh bangun di dalam dosa. Mereka mencoba untuk keluar tetapi mereka tidak bisa untuk melakukan semuanya itu. Maka dari itu, Tuhan yang tahu bahwa kita tidak bisa melakukan, Ia rela menjadi korban untuk kita supaya kita diperkenankan dan kita menjadi umat pemenang.

Bagaimana kita bisa menjadi umat pemenang ?
1.       Kita harus sadar dan menerima dengan Iman apa yang sudah Yesus lakukan di atas kayu salib.
2.       Kita harus memiliki mentalitas seorang pemenang bukan pecundang.
3.       Berhenti melihat kebelakang dan milikilah visinya Allah.

Stop katakan kekalahan di dalam kehidupan kita. kita harus bangkit dan maju bersama dengan Tuhan. Sebab Dia akan memberikan kemenangan demi kemenangan. Terima semuanya ini dengan iman kita dalam Kristus Yesus.