Rabu, 12 September 2012

BELAJAR DARI KESALAHAN

1 Korintus 10:1-12

Seorang pemuda bertemu dengan temannya yang menurutnya sangat baik dan dapat dipercaya. Sebagai teman, orang tersebut dengan senang hati mengajarinya kiat-kiat usaha dan selalu memberinya masukan-masukan yang positif . Ketika si pemuda menuturkan keinginannya untuk berusaha, orang itu segera menawarkan kerjasama : ia yang akan menjalankan sementara si pemuda cukup menggalang ivestasi itu.Dengan gembira pemuda itu mulai membujuk teman-temannya untuk bergabung. Awalanya, investasi itu berjalan dengan lancar dan setiap investor mendapatlan bagian keuntungan, namun ketika nilai investasi bertambah besar , tiba-tiba teman yang baik hati itu menghilang jejak, meninggalkan si pemuda yang malang gdengan setumpuk hutang dan serangkaian caci maki dari rekan-rekan yang merasa tertipu. "Nasi telah menjadi bubur"

kejadian diatas sudah cukup sering terjadi dalam masyarakat kita tapi anehnya selalu terulang kembali dalam versi berbeda. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Pertama, mungkin karena kita terlalu naif untuk mepercayakan sesuatu kepada seseorang tanpa berusaha lebih dahulu melakukan investasi dan berpikir logis. Kedua, karena kita tidak mau belajar. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dengan berbagai cara, dan pengalaman, entah baik atau buruk adalah salah satu sarana yang baik untuk kita dapat belajar. Menolak untuk belajar dari pengalaman, berarti kita berada dalam posisi rentan untuk menjadi pengulangan sejarah.

Ketika membaca Alkitab, kita dapat menemukan berbagai kisah manusia. Alkitab adalah buku yang palig jujur yang pernah ditulis, sehingga bagi beberapa orang yang tidak memahaminya, Alkitab terlihat vulgar karena ada beberapa bagian ia menuturkan sisi manusia yang paling kelam tanpa ditutup-tutupi. Namun, Alkitab adalah "tempat" yang paling tepat untuk belajar tentang kesalahan mamusia terhadap Allah dan sesamanya. Membaca Alkitab, seharusnya tidak hanya untuk mencari ayat-ayat yang menyemangati tetapi juga untuk belajar dari kesalahan yang pernah dibuat manusia lain di masa lalu, sehingga kita dapat mencegah diri sendiri dari melakukan hal yang sama.

"Menolak belajar dari pengalaman orang lain, kita bisa saja jadi korban pengulangan sejarah"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar